pressXPos.com, Tangerang Selatan — Puluhan mahasiswa dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) menunjukkan aksi nyata pengabdian masyarakat melalui program tahunan bertajuk Dambades 2025 atau Dakauri Membangun Desa. Kegiatan ini berlangsung pada 14–21 Juli 2025, berlokasi di Desa Bojongloa, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Minggu [20/07/2025].
Sebanyak 49 mahasiswa dari organisasi DAKAURI (Dari Kami untuk Negeri) terlibat dalam program ini, dengan 45 orang di antaranya aktif turun langsung ke lapangan. Fokus utama kegiatan tahun ini adalah pembangunan plafon ruang kelas di MIS AL-KHAERIYAH, sebuah madrasah dasar yang menjadi tempat belajar puluhan anak di desa tersebut.
Ketua Umum DAKAURI, Dandy Tri Widianto, mengungkapkan bahwa keputusan memilih desa ini sebagai lokasi pengabdian diawali dari hasil riset internal yang kemudian diperkuat dengan kunjungan langsung ke lapangan. Ia menjelaskan bahwa pihaknya menemukan informasi mengenai sekolah yang belum memiliki ruang belajar yang layak di kawasan tersebut. Setelah survei dilakukan, ditemukan beberapa ruang kelas yang kondisinya cukup mengkhawatirkan.
“Setelah kami survei, ternyata benar ada beberapa ruang belajar dengan plafon yang sudah rusak dan kurang layak digunakan. Ini sangat mengganggu kenyamanan proses belajar mengajar anak-anak,” ujar Dandy. “Urgensi inilah yang sejalan dengan konsep Dambades tahun ini, yaitu fokus pada pendidikan dan pembangunan sosial. Karena itu, Desa Bojongloa kami jadikan prioritas.”
Ketua Pelaksana Dambades 2025, Diyaz, menambahkan bahwa pengabdian ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga penguatan hubungan sosial antara mahasiswa dan warga desa. Setiap peserta dilibatkan tidak hanya dalam pembangunan plafon, tetapi juga kegiatan edukatif untuk siswa dan warga, termasuk kelas kreativitas dan diskusi malam yang diadakan rutin di Posko.
“Kami datang untuk menyatu, bukan sekadar hadir lalu pulang. Setiap malam kami evaluasi, refleksi, dan diskusi tentang kegiatan harian serta rencana ke depan. Di situlah kami benar-benar belajar, bukan hanya tentang teknis lapangan, tapi tentang rasa dan tanggung jawab,” jelas Diyaz.
Salah satu peserta, juga membagikan pengalamannya selama mengikuti kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa interaksi antara peserta dan masyarakat sangat baik, bahkan menjadi nilai utama dari program ini. Menurutnya, keterlibatan aktif dalam kegiatan pendidikan masyarakat memberi dampak besar, tidak hanya bagi warga, tetapi juga terhadap perkembangan pribadi para mahasiswa sendiri.
“Momen yang paling berkesan bagi saya adalah saat malam hari di Posko. Kami berkumpul, berbagi cerita, saling mendengar, dan merencanakan langkah selanjutnya bersama. Itu jadi momen sederhana yang sangat bermakna,” kata Diyaz.
Acara puncak Dambades digelar pada Minggu malam, 20 Juli 2025, di halaman MIS AL-KHAERIYAH. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus yayasan, kepala madrasah, para guru, wali murid, siswa-siswi, serta sejumlah tokoh masyarakat. Suasana hangat dan penuh apresiasi terasa menyelimuti acara yang menjadi penutup program ini.
Jamaludin, S.Pd.I, selaku pengurus Yayasan MIS AL-KHAERIYAH, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh mahasiswa UPJ yang telah berkontribusi dalam pembangunan madrasah. Ia menyebut kehadiran DAKAURI bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga harapan bagi keberlanjutan pendidikan di desa mereka.
“Kami merasa sangat terbantu, bukan hanya dari segi bangunan, tapi juga secara moral. anak -anak kami jadi lebih semangat belajar, para guru pun merasa diperhatikan. Ini bukan hanya soal plafon, tapi soal perhatian yang begitu berarti,” ucap Jamaludin.
Senada dengan itu, Kepala Madrasah, Umar, S.Pd.I, menegaskan bahwa program ini memberikan dampak besar bagi proses belajar mengajar. Ia berharap kerja sama seperti ini bisa terus terjalin di masa depan, karena banyak hal yang masih bisa dikembangkan bersama antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah-sekolah desa.
“Kami memiliki banyak keterbatasan, baik dari segi anggaran maupun infrastruktur. Apa yang dilakukan mahasiswa UPJ ini sangat membantu kami. Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja,” tuturnya.
Dengan semangat gotong royong, empati, dan pengamalan ilmu secara nyata, Dambades 2025 bukan hanya membangun ruang belajar yang lebih layak, tetapi juga memperkuat koneksi emosional antara dunia akademik dan masyarakat. Program ini menjadi bukti bahwa pengabdian tidak selalu tentang jumlah, melainkan tentang ketulusan yang berdampak.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan dokumentasi Dambades 2025 dapat dilihat melalui akun media sosial resmi Dakauri:
Instagram: @dakauri.upj
TikTok: @dakauriupj
(shl)