PRESSXPOS.COM, TANGSEL – Acara penutupan berlangsung di lokasi Kecamatan Setu, Rabu malam (6/8/2025). Dalam sambutannya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan apresiasinya atas suksesnya pelaksanaan MTQ tahun ini.
Ia menilai seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan bangga dengan tiga inovasi baru: MTQ untuk lansia, kaligrafi laser, dan musabaqah bagi tunarungu wicara.
“Inovasi ini luar biasa dan tadi mewakili kecamatan, mereka semua tampil secara terbuka. Ke depan, inovasi-inovasi ini akan menjadi model untuk penyelenggaraan MTQ tingkat kota,” kata Benyamin.
Wali Kota juga menyampaikan bahwa para pemenang pertama akan diserahkan kepada LPTQ Tangerang Selatan untuk dibina lebih lanjut. Pembinaan ini bertujuan mempersiapkan mereka menghadapi MTQ tingkat Provinsi Banten yang akan berlangsung pada April 2026.
Diakhir acara saat dikonfirmasi awak media dijelaskan oleh Prof. DR. KH. M. Sobron Zayyan SQA, MA selaku Ketua Harian LPTQ MTQ ke-16 kota Tangsel menuturkan, “MTQ ke-16 ini merupakan kegiatan tahunan dari tahun ke tahun merupakan program pemerintah kota Tangsel dan terutama juga dari pemerintah pusat,.
Berawal dari MTQ tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional bahkan tingkat internasional”. Tujuannya yakni untuk mensyiarkan Al-Qur’an dimasyarakat dan memasyarakatkan Al-Qur’an. Sehingga kita ingin sesuai dengan moto kota Tangsel yaitu Cerdas, Modern dan Religius (CMORE) ada didalam bagian religiusnya, “jelasnya.
Harapannya kedepan semua masyarakat semakin cinta Al-Qur’an , Beramal dengan Al-Qur’an dan seperti pepatah Jawa kuno “Gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo” adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berarti kondisi ideal suatu negara atau masyarakat yang aman, sejahtera, dan makmur khususnya dikota tangsel. Sehingga damai dengan Al-Qur’an, dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dari Al-Qur’an, “ujarnya.
MTQ cabang tuna rungu atau tuna wicara ini adalah pertama kali diadakan di kota Tangsel se-Indonesia. Dan merupakan terobosan baru LPTQ kota Tangsel agar orang yang memiliki kekurangan atau disabilitas, jadi gimana solusinya untuk mengangkat derajat mereka maka kita adakan lomba MTQ yang pertama ini.
Diterangkan oleh Prof. DR. KH. M. Sobron Zayyan SQA selaku Ketua harian LPTQ kota Tangsel juga pengasuh pondok pesantren al-quraniyah, menurutnya perlombaan ini dampaknya akan ada pengaruh positif yang sangat besar kepada masyarakat. “Terutama yang memiliki kekurangan disabiltas tuna rungu. Dimana mereka juga akan mengkaji Al-Qur’an sesuai mushafnya . Karena mereka beda mushaf Al-Quran-nya, kalo cacat mental mereka memakai Al-Qur’an Braille”, sehingga yang paham mereka nantinya yang baca dan mereka menjadi mulia dengan Al-Qur’an, “Terangnya.
Alhamdulillah, dengan perlombaan ini masyarakat juga sangat bangga dan mengapresiasi semua, bahkan mereka baru tau dengan adanya lomba MTQ di kota tangsel khusus disabilitas tuna rungu wicara.
Ia tambahkan, kedepannya bersama-sama khususnya untuk masyarakat umum di kota tangsel, mari kita berdakwah dengan Al-Qur’an, dekati Al-Qur’an kita amalkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an masyarakat kota tangsel semakin jaya, semakin makmur semakin berkembang pesat melebihi daripada yang lain. “Walikota tangsel Benyamin Davnie juga sangat mendukung sekali acara ke LPTQ ini, bukan hanya dari pemikiran dan ucapan saja tapi dari segi tenaga bahkan biaya yang di sumbangkan dari dana-dana hibah itu semua digunakan untuk suksesnya acara MTQ ke-16 kota tangsel”, agar masyarakat kota Tangsel semakin cinta kepada Al-Qur’an, “pungkasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Camat Pamulang, Mukroni, dengan bangga mengumumkan bahwa Kecamatan Pamulang berhasil meraih gelar Juara Umum untuk kesepuluh kalinya kembali menunjukkan dominasinya.
“Alhamdulillah, pada kontestasi MTQ ke-16 di Tangerang Selatan, Kecamatan Pamulang kembali meraih Juara Umum yang kesepuluh kalinya. Kami berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi masyarakat Pamulang untuk terus meningkatkan religiusitas,” ujar Mukroni. (Red/Hengki)