Festival Kenduri 2025 Pondok Karya: Angkat Filosofi Kue Abug Sebagai Simbol Budaya Betawi

News Tangsel

pressXPos.com, Tangsel – Festival Kenduri 2025 Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berlangsung meriah dengan mengusung tema “Kampung Tumaritis”. Acara yang digelar di pelataran lapangan Sekolah Al-Azhar ini diikuti berbagai komunitas multi-etnis, seperti Betawi, Jawa, Sunda, hingga Padang, Sabtu (06/09/2025).

Ketua Umum Lembaga Budaya Betawi (LBB) Kota Tangsel, Abdul Karim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival ini menonjolkan filosofi Kue Abug. Kudapan tradisional Betawi berbahan tepung beras, kelapa, dan gula merah itu bukan sekadar makanan manis, tetapi mengandung simbol kebersamaan, gotong royong, serta ungkapan syukur masyarakat.

“Alhamdulillah acara berjalan lancar. Terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir, mulai dari perwakilan Wali Kota Tangsel, Dinas Pariwisata, Kecamatan Pondok Aren, Lurah Pondok Karya Hendi Apriansyah S.E., M.AP, para tokoh masyarakat, hingga warga sekitar,” ujar Abdul Karim.

Ia menuturkan, Kue Abug dahulu sering dijadikan hidangan utama dalam acara hajatan, tasyakuran, hingga kenduri. Bentuknya yang mengerucut menyerupai gunung melambangkan kesederhanaan, kebersamaan, sekaligus simbol kemakmuran dan keberlimpahan hasil bumi pada masa lampau.

Menurut Abdul Karim, keberadaan Kue Abug di masyarakat Pondok Karya sudah menjadi tradisi turun-temurun. Harapannya, kuliner tersebut bisa diangkat sebagai simbol khas daerah sekaligus identitas budaya Betawi di Tangsel. “Kami juga mendorong agar Festival Kenduri bisa menjadi agenda tahunan sekaligus ruang pembinaan sanggar budaya di tingkat RT dan RW,” tambahnya.

Antusiasme masyarakat tampak jelas dalam acara tersebut. Warga yang hadir menyambut baik pelaksanaan festival. Zulfikar dan Ilmi, salah satu pengunjung, berharap ke depan festival ini lebih meriah dengan menghadirkan kuliner khas Betawi lainnya, seperti dodol, kerak telor, uli, ketan, hingga minuman tradisional bir pletok dan es selendang mayang.

Festival Kenduri Pondok Karya 2025 tidak hanya menjadi ajang pelestarian tradisi, tetapi juga ruang untuk memperkuat silaturahmi antarwarga serta memperkaya keberagaman budaya di Tangsel. Acara ini diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata budaya yang berkelanjutan. (GR)

Tinggalkan Balasan